BLOG

BAHAN BAKU KULIT WAYANG

Wayang kulit terbuat dari tiga jenis kulit hewan yaitu kulit kerbau, kulit sapi dan kulit kambing. Hampir seluruh produk wayang kulit Nabasta menggunakan kulit kerbau sebagai bahan bakunya untuk menciptakan produk wayang kulit yang berkualitas. Namun, untuk produk souvenir wayang eksklusif Nabasta menggunakan bahan baku dari kulit kambing. Lalu apa perbedaan ketiga kulit tersebut?


Kulit Kerbau

Kulit kerbau memiliki karakter kuat, keras, tebal dan lebih tahan cuaca. Dengan karakter tersebut kulit kerbau sangat cocok digunakan untuk membuat wayang kulit baik wayang kulit ukuran mini, wayang kulit ukuran jumbo bahkan untuk membuat souvenir wayang eksklusif seperti gantungan kunci. Tetapi hanya pengrajin yang sudah berpengalaman yang mampu membuat wayang kulit dengan bahan baku kulit kerbau.

Memahat wayang menggunakan kulit kerbau membutuhkan keahlian yang lebih karena karakter kulit kerbau yang keras. Jika tidak hati-hati, alat pahat wayang yang disebut dengan tatah akan patah saat digunakan untuk memahat. Oleh karena itu juga dibutuhkan alat pahat yang berkualitas untuk membuat wayang kulit dengan hasil pahatan yang detail.


Kulit Sapi

Dalam membuat wayang kulit, kulit sapi dibedakan menjadi dua jenis yaitu kulit sapi kerok dan kulit sapi split. Kulit sapi kerok adalah kulit sapi yang sudah dihilangkan bulu dan lemaknya dengan cara dikerok. Sehingga yang tersisa adalah kulit bagian tengah permukaan. Sedangkan kulit sapi split diolah dengan menggunakan mesin. Satu lembar kulit sapi diiris menjadi 2-3 lembar sehingga hasilnya lebih tipis daripada kulit sapi kerok.

Kualitas kulit sapi kerok berada di bawah kulit kerbau. Kulit sapi jenis ini memiliki karakter yang hampir mirip dengan kulit kerbau. Namun, kulit kerbau memiliki durabilitas yang lebih baik. Jika tidak jeli dalam memperhatikan, orang akan kesulitan untuk membedakan kulit sapi kerok dengan kulit sapi kerbau. Keduanya memiliki warna dan ketebalan yang mirip, yang membedakan adalah tekstur dan warna seratnya.

Sedangkan kulit sapi split memiliki karakter tipis, berwarna cenderung putih dan bergelombang. Kulit sapi split biasanya digunakan untuk membuat wayang kulit dengan kualitas rendah. Kulit sapi split lebih mudah untuk dipahat karena lebih tipis.


Kulit Kambing

Kulit kambing memiliki karakter cenderung berwarna putih, tipis dan empuk. Oleh karena itu Nabasta menggunakan bahan baku kulit kambing untuk membuat souvenir wayang eksklusif seperti pembatas buku wayang, gantungan kunci wayang, tempelan kulkas wayang, kipas wayang, kipas batik dan berbagai macam souvenir wayang eksklusif lainnya.

Kulit kambing lebih mudah untuk dipahat sehingga kulit kambing juga digunakan sebagai media untuk belajar memahat bagi para tamu yang ada di Wisata Wayang Wukirsari, desa wisata yang menawarkan paket wisata tentang wayang yang ada di Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta


Dari penjelasan di atas dapat diketahui perbedaan pada ketiga jenis kulit bahan baku untuk membuat wayang. Nabasta sebagai pengrajin yang mengutamakan kualitas menggunakan bahan baku kulit pilihan untuk membuat produk-produknya. Pada produk dengan jenis wayang, Nabasta menggunakan kulit kerbau sebagai bahan bakunya. Termasuk untuk membuat wayang kulit mini Nabasta juga menggunakan bahan baku kulit kerbau. Hal ini dilakukan Nabasta untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen. Sehingga produk-produk Nabasta layak menjadi souvenir wayang eksklusif.


Sedangkan untuk membuat souvenir berukuran kecil seperti pembatas buku wayang, tempelan kulkas wayang, gantungan kunci wayang, kipas wayang, kipas batik dan lain sebagainya Nabasta menggunakan bahan baku kulit kambing. Kulit kambing adalah bahan baku yang baik untuk membuat souvenir wayang karena lebih tipis dan tidak berat. Nabasta selalu berkomitmen untuk menciptakan produk souvenir wayang eksklusif yang berkualitas.


Ditulis oleh: Demy R